Rabu, 24 Mei 2017



Berbicara tentang jodoh, biasanya takkan lepas dari angan-angan akan kehadiran seorang teman hidup yang akan selalu mendampingi sampai nanti. Membayangkan betapa indahnya hari-hari yang akan dilalui bersama pasangan, melakukan candle light dinner. Ooohh... indahnya. Berharap, menikahi orang yang tepat, dicintai dengan sempurna, serta hidup berdua selamanya sampai maut memisahkan.

http://bit.ly/2rxD15q


    Namun, kenyataannya tak seperti demikian. Ini dunia nyata bukan dunia dongeng seperti Cinderella bertemu dengan pangerannya. Kejadian asli di lapangan sering kali tak seindah dongeng. Tentu, anda masih ingat data yang sebelumnya dipaparkan bahwa angka perceraian mencapai 200 ribu dari 2 juta pernikahan? Which means, dari 10 pernikahan ada 1 pasangan yang mengalami perceraian. Nah, 9 lainnya yang tidak bercerai, betulkah pernikahannya baik-baik saja? Betulkah yang langgeng menandakan keharmonisan dari pernikahan tersebut?

    Nah, loh, dari sini boleh jadi beberapa di antara Anda mulai waswas. Atau malah jadi ragu, calon pasangan yang ada sekarang ini benar-benar jodoh seumur hidup nggak ya,? Bahkan, ada yang sampai bertanya ekstrem, "Apa betul gitu yang namanya jodoh udah ditentuin?"

    Jadi, jodoh itu misteti banget, ya. Saking misterinya, ada beberapa yang melakukan proses nge-tag seseorang jadi pacarnya, berharap sang pacar ini di-booking untuk dinikahi kelak. Setelah bertahun-tahun menjalani pacaran, eh, ternyata sang pujaan hati malah melarikan diri, menikah dengan yang lain yang hanya beberapa bulan pacaran saja. Akhirnya, jadi merasa bahwa apa yang sudah dilakukan  bertahun-tahun itu sia-sia belaka seperti istilah kasarnya menjaga jodoh orang lain yang sedang booming seperti yang terjadi antara raisa dan hamis daud selebritis tanah air.

    Ada juga mereka yang melakukan pacaran ini selama bertahun-tahun, dan "akhirnya" mencapai "garis finish" dengan sang pujaan hati. Tapi kenapa ya, kok,  setelah menikah dia justru menjadi orang yang berbeda dari yang bertahun-tahun lampau telah "dikenal"? Lebih kacaunya lagi, justru setelah menikah malah timbul perasaan menyesal. Bukan apa-apa, penyesalan itu timbul karena merasa salah pilih pasangan. nah, loh, kan gawat juga.

    Ada juga yang melaukan pacaran selama bertahun-tahun, dan memang, sih, mencapai "garis finish" pernikahan dengan si pacar, meskipun selama pacaran selalu diwarnai ketidakcocokan, kerjanya berantem terus, bahkan cukup sering terucap ancaman untuk putus. Hanya saja, demi sebuah mimpi "hidup bahagia bersamanya", rasa ketidaknyamanan pun ditekan-tekan semampunya, disabar-sabarin, diikhlas-ikhlasin. Tanpa menyadari bahwa hal seperti itu justru menciptakan bom waktu bagi kehidupan pernikahannya kelak.

    So broo dan sis, jodoh pun sudah menjadi misteri. Bahkan, beberapa yang telah menikah pun masih sering mempertanyakan dalam hati, "Benarkah orang yang kunikahi ini adalah jodohku?" Sebab, mereka yang telah menikah pun sering merasa kesepian. Akhirnya, timbullah perselingkuhan selama pernikahan. ya, boleh jadi ini opsi yang "lebih baik" daripada bercerai, baginya. Nah, loh, kalau sudah begini, itu gawat atau gawat banget?

    Loh, kok, dari tadi yang diceritain yang serem-serem melulu sih?

    Disini hanya ingin membuka mata bahwa yang namanya jodoh bukan hanya sekedar "Siapa jodohku? Dimana jodohku? Sedang apa jodohku?" Lebih dari itu, jodoh adalah sebuah amanah. masalah langgeng-harmonis-tidaknya hubungan sebuah pernikahan tidak bisa Anda tunggu di depan rumah kayak tukang mi tek tek. Keharmonisan pernikahan harus diperjuangkan betul-betul, dengan kesabaran, ketabahan dan penuh rasa tanggung jawab juga saling pengertian dan saling percaya bukan saling curiga.

http://bit.ly/2rxD15q


    Tentunya kita tidak mau, kan, setelah menikah dengan "sang pujaan hati", kehidupan pernikahan malah dipenuhi dengan kebekuan hubungan? Terlihat harmonis di luar, namun ternyata banyak "ganjelan" di dalam. Hubungan pernikahan tak lagi menjadi hubungan yang harmonis, namun hanya sekedar hubungan traksasional, bahwa saya suami dan saya istri, ini tugas saya sudah dikerjakan. Tentu tak ingin hubungan seperti itu, kan?

    Karena itu, jodoh ingin dijadikan seumur hidup atau hanya ingin satu malam, bisa diusahakan dan bisa diperjuangkan. Semua itu bergantung seberapa besar Anda memaknai amanah berupa jodoh yang Anda dapatkan kelak. ^.^



"Tak ada yang bisa menyangka cara Tuhan mempersatukan dua hati manusia. Tidak terbatas pada sebuah perjumpaan atau sekedar percakapan dua mata. Tuhan juga bisa bermain untuk menghadirkan dan mengalirkan cinta pada hati yang bahkan tidak pernah saling bertemu sebelumya dan langsung melangsungkan pernikahan tanpa melalui proses pacaran terlebih dahulu. Karena Tuhan itu punya kuasa. 

     Namun kita sebagai manusia harus pesimis kita harus menjadi lebih baik daripada sebelumnya setelah kita mendapatkan jodoh kita oleh karena itu, ayo klik infonya lebih lanjut DISINI.





sponsor