Berbicara
tentang jodoh, biasanya takkan lepas dari angan-angan akan kehadiran seorang
teman hidup yang akan selalu mendampingi sampai nanti. Membayangkan betapa
indahnya hari-hari yang akan dilalui bersama pasangan, melakukan candle
light dinner. Ooohh... indahnya. Berharap, menikahi orang yang tepat,
dicintai dengan sempurna, serta hidup berdua selamanya sampai maut memisahkan.
Namun, kenyataannya tak seperti demikian. Ini dunia nyata bukan dunia dongeng
seperti Cinderella bertemu dengan pangerannya. Kejadian asli di lapangan sering
kali tak seindah dongeng. Tentu, anda masih ingat data yang sebelumnya dipaparkan
bahwa angka perceraian mencapai 200 ribu dari 2 juta pernikahan? Which
means, dari 10 pernikahan ada 1 pasangan yang mengalami perceraian. Nah, 9
lainnya yang tidak bercerai, betulkah pernikahannya baik-baik saja? Betulkah
yang langgeng menandakan keharmonisan dari pernikahan tersebut?
Nah, loh, dari sini boleh jadi beberapa di antara Anda mulai waswas. Atau malah
jadi ragu, calon pasangan yang ada sekarang ini benar-benar jodoh seumur hidup
nggak ya,? Bahkan, ada yang sampai bertanya ekstrem, "Apa betul gitu
yang namanya jodoh udah ditentuin?"
Jadi, jodoh itu misteti banget, ya. Saking misterinya, ada beberapa yang
melakukan proses nge-tag seseorang jadi pacarnya, berharap sang pacar
ini di-booking untuk dinikahi kelak. Setelah bertahun-tahun menjalani
pacaran, eh, ternyata sang pujaan hati malah melarikan diri, menikah dengan
yang lain yang hanya beberapa bulan pacaran saja. Akhirnya, jadi merasa bahwa
apa yang sudah dilakukan bertahun-tahun itu sia-sia belaka seperti
istilah kasarnya menjaga jodoh orang lain yang sedang booming seperti yang
terjadi antara raisa dan hamis daud selebritis tanah air.
Ada juga mereka yang melakukan pacaran ini selama bertahun-tahun, dan
"akhirnya" mencapai "garis finish" dengan sang
pujaan hati. Tapi kenapa ya, kok, setelah menikah dia justru menjadi
orang yang berbeda dari yang bertahun-tahun lampau telah "dikenal"?
Lebih kacaunya lagi, justru setelah menikah malah timbul perasaan menyesal.
Bukan apa-apa, penyesalan itu timbul karena merasa salah pilih pasangan. nah,
loh, kan gawat juga.
Ada juga yang melaukan pacaran selama bertahun-tahun, dan memang, sih, mencapai
"garis finish" pernikahan dengan si pacar, meskipun selama
pacaran selalu diwarnai ketidakcocokan, kerjanya berantem terus, bahkan cukup
sering terucap ancaman untuk putus. Hanya saja, demi sebuah mimpi "hidup
bahagia bersamanya", rasa ketidaknyamanan pun ditekan-tekan semampunya, disabar-sabarin,
diikhlas-ikhlasin. Tanpa menyadari bahwa hal seperti itu justru menciptakan bom
waktu bagi kehidupan pernikahannya kelak.
So broo dan sis, jodoh pun sudah menjadi misteri. Bahkan, beberapa yang telah menikah pun masih sering mempertanyakan dalam hati, "Benarkah orang yang kunikahi ini adalah jodohku?" Sebab, mereka yang telah menikah pun sering merasa kesepian. Akhirnya, timbullah perselingkuhan selama pernikahan. ya, boleh jadi ini opsi yang "lebih baik" daripada bercerai, baginya. Nah, loh, kalau sudah begini, itu gawat atau gawat banget?
Loh, kok, dari tadi yang diceritain yang serem-serem melulu sih?
Disini hanya ingin membuka mata bahwa yang namanya jodoh bukan hanya sekedar "Siapa
jodohku? Dimana jodohku? Sedang apa jodohku?" Lebih dari itu, jodoh
adalah sebuah amanah. masalah langgeng-harmonis-tidaknya hubungan sebuah
pernikahan tidak bisa Anda tunggu di depan rumah kayak tukang mi tek tek.
Keharmonisan pernikahan harus diperjuangkan betul-betul, dengan kesabaran,
ketabahan dan penuh rasa tanggung jawab juga saling pengertian dan saling
percaya bukan saling curiga.
Tentunya kita tidak mau, kan, setelah menikah dengan "sang pujaan
hati", kehidupan pernikahan malah dipenuhi dengan kebekuan hubungan?
Terlihat harmonis di luar, namun ternyata banyak "ganjelan" di dalam.
Hubungan pernikahan tak lagi menjadi hubungan yang harmonis, namun hanya
sekedar hubungan traksasional, bahwa saya suami dan saya istri, ini tugas saya
sudah dikerjakan. Tentu tak ingin hubungan seperti itu, kan?
Karena itu, jodoh ingin dijadikan seumur hidup atau hanya ingin satu malam,
bisa diusahakan dan bisa diperjuangkan. Semua itu bergantung seberapa besar
Anda memaknai amanah berupa jodoh yang Anda dapatkan kelak. ^.^
"Tak ada yang bisa menyangka cara
Tuhan mempersatukan dua hati manusia. Tidak terbatas pada sebuah perjumpaan
atau sekedar percakapan dua mata. Tuhan juga bisa bermain untuk menghadirkan dan
mengalirkan cinta pada hati yang bahkan tidak pernah saling bertemu sebelumya
dan langsung melangsungkan pernikahan tanpa melalui proses pacaran terlebih dahulu. Karena
Tuhan itu punya kuasa.
Namun kita sebagai manusia harus
pesimis kita harus menjadi lebih baik daripada sebelumnya setelah kita
mendapatkan jodoh kita oleh karena itu, ayo klik infonya lebih lanjut DISINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar